MAKALAH KELOMPOK ANATOMI TUMBUHAN
JARINGAN MERISTEM
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
NO. NAMA NPM TTD
1.
ADE SISKA FEBRIANI 10321288 1.
2.
ASIH FITRIANA DEWI 10321294 2.
3.
DWI NOVITA SARI 10321305 3.
4.
ERZI USWATUN KHASANAH 10321314 4.
5.
EKA MARTA UTAMA 10320040 5.
6.
FENDI RIAWAN 10321317 6.
PRODI/KELAS :
BIOLOGI A
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENNDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT , yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Anatomi Tumbuhan dengan judul “JARINGAN MERISTEM”. Tak lupa
penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Bpk.Mustofa Khoiri.S.Pd dan Bpk.Dr.Muhfahroyin,M.TA selaku
dosen pengampu mata kuliah Anatomi Tumbuhan,
2.
Kedua orang tua kami yang selalu memberikan dukungan moral
maupun material,
3.
Para dosen yang ada di Universitas Muhammadiyah Metro
4.
Teman-teman yang selalu memberikan dukungan kepada kami
Penyusun menyadari dalam penyusunan Laporan ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna perbaikan di dalam penyusunan selanjutnya.
Metro, 9 Oktober 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL………………………………………………. i
KATA
PENGANTAR…………………………………………….. ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………. iii
BAB
I PENDAHULUAN…………………………………………. 1
1.1
Latar Belakang…………………………………………..
1
1.2
Tujuan …………………………………………………... 1
BAB
II PEMBAHASAN………………………………………….. 2
2.1 Pengertian………………………………………………... 2
2.2 Pengelompokan
Meristem……………………………….. 2
BAB
III PENUTUP ……………………………………………… 9
Kesimpulan………………………………………………………… 9
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Histologi adalah ilmu tentang
jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan
fungsi yang sama. Pada awal perkembangan, semua sel melakukan pembelahan diri.
Akan tetapi pada pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel
menjadi terbatas hanya dibagian khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus tersebut
tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Pada dasarnya pembelahan sel
dapat pula berlangsung pada jaringan lain selain meristem, seperti pada korteks
batang, tetapi jumlah pembelahanya sangat terbatas. Sel-sel meristem akan akan
tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan yang tidak
lagi mempunyai kemempuan untuk membelah diri, jaringan ini disebut dengan
jaringan dewasa. Oleh seb itu banyak sekali manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
dengan mempelajari materi mengenai jaringan meristem ini. Didalam pembahasan
kami mengulas materi-materi mengenai jaringan meristem mulai dari jaringan
meristem primer dan jaringan meristem sekunder.
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan
makalah ini yaitu :
1.
Mengetahui pengertian dari
jaringan,
2.
Mengetahui pengertian dari
jaringan meristem,
3.
Mengetahui macam-macam jaringan
meristem berdasarkan letaknya,
4.
Mengetahui macam-macam jaringan
meristem berdasarkan asalnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Jaringan adalah
sekelompok sel dengan asal usul, struktur, dan fungsi yang sama. Jaringan
meristem adalah jaringan muda yang
selalu membelah membentuk jaringan yang lain. Jaringan ini terdiri atas jaringan
embrional yang belum mengalami diferensiasi. Ada dua jenis
jaringan meristem, yaitu meristem primer dan meristem
sekunder. Meristem primer banyak terdapat pada ujung akar dan
ujung batang, dan digunakan untuk pertumbuhan primer (pertumbuhan memanjang).
Yang dimaksud meristem sekunder adalah kambium yang
berfungsi untuk pertumbuhan sekunder (pertumbuhan membesar). Pembelahan sel
juga dapat terjadi dalam jaringan selain jaringan meristem, contohnya dalam
korteks batang muda dan pada perkembangan jaringan pembuluh. Pembelahan dalam
jaringan ini terbatas. Sementara, sel meristem terus menerus membelah dan
menghasilkan sel baru yang menambah tubuh tumbuhan. Ada pula meristem yang
mengalami masa istirahat sementara, misalnya pada tumbuhan tahunan yang
mengalami dormansi pada musim tertentu dan pada kuncup lateral yang mungkin
mengalami dormansi selama fase aktif tumbuhan. Pertumbuhan dan pengkhususan
secara morfofisiologi sel yang dihasilkan oleh meristem disebut diferensiasi.
2.1 Pengelompokan Meristem
Pengelompokan meristem didasarkan
pada berbagai kriteria yaitu tepatnya dalam tubuh tumbuhan, asal usul, dan
jaringan yang dihasilkan, struktur, tahap perkembangan, dan fungsinya.
Menurut
tempatnya, meristem dalam tubuh tumbuhan dikelompokan menjadi tiga yaitu :
a)
Meristem pucuk, yang terdapat
pada bagian pucuk akar dan pucuk batang.
Pada tahun 1759, Wolff
menemukan bahwa pada daun muda dan jaringan batang, pertumbuhannya meningkat
pada bagian paling ujung batang. Dia menyebut daerah ini punctum Vagetationis.
Sekarang bagian ini disebut ujung pucuk, yang merupakan daerah parmulaan dari
organisasi primer batang tempat pertumbuhan terjadi dan tidak terbatas pada
satu titik. Ujung pucuk pantas di pertimbangkan sebagai bagian terminal batang
tepat di atas primordium daun paling atas. Ada perbedaan besar mengenai bentuk
dan ukuran ujung pucuk pada spermatophyta. Irisan memanjang pada bagian tengah
pucuk biasanya tampak agak cekung.
Sebelum inisiasi setiap daun meristem pucuk meluas.
Setelah tampak primordium daun, meristem pucuk menyempit lagi. Fenomena ini
terjadi secara ritmis, misalnya pengulangan permulaan setiap daun atau pasangan
daun. Terkait dengan fenomena tersebut Schmidt
(1924) memperkenalkan istilah daerah minimum dan maximum pucuk untuk periode
anatara permulaan berurutan dari dua daun atau dua pasangan daun, ia menggunaan
istilah platokron. Ujung batang dikotil dengan daun berhadapan sangat cocok
untuk mempelajari perubahan plastokron.
Sejak tahun 1937 ada banyak penelitian tentang
struktur pucuk batang gimnospermae. Kekhasan gimnospermae adalah arah
pembelahan sel pada permukaan pucuk, yaitu antiklin dan periklin. Lapisan
paling atas wilayah permulaan pucuk dinamakan meristem permukaan. Menurut Popham (1952), berdasarkan struktur
pucuk batangnya gimnospermae dapat di bedakan menjadi tiga tipe utama, yaitu:
1.
Tipe cycas
Tipe ini tidak mempunyai wilayah sel induk pusat. Ada tiga wilayah
meristemati pada tipe cycas.
1)
Meristem permukaan yang selnya
membelah antiklin, periklin, dan diagonal.
2)
Meristem rusuk atau rib
meristem, terdapat di daerah pusat pucuk di bawah permukaan. Di bagian atas
wilayah ini tampak sel yang berderet tagak. Sel pada dasar membelah periklin,
antiklin, dan diagonal. Mereka biasanya besar dan berisi fakuola besar.
3)
Meristem tepi atau meristem
perifer, yang membesar dengan adanya pembelahan sel dalam wilayah itu sendiri
dan dengan penambahan sel lapisan permukaan dari bagian tepi meristem rusuk.
Sel adri wilayah ini lebih kecil dari pada meristem rusuk dan biasanya
memanjang.
2.
Tipe ginkgo
Tipe ini memiliki lima wilayah
meristematis pada pucuk.
1)
Meristem permukaan
2)
Wilayah sel induk pusat
3)
Meristem rusuk, sebagai awal
berkembangnya empulur batang
4)
Meristem tepi
5)
Wilayah peralihan seperti
cambium.
3.
Tipe cryptomeria-abies
Wilayah peralihan seperti cambium
tidak ada pada tipe ini.pada tipe batang angiospermae menurut Hanstein,
terdapat tiga wilayah meristematis yaitu:
1)
Dermatogens, wilayah paling
luar.
2)
Plerom, wilayah di bagian
tengah yang berisi sel dengan susunan yang tidak teratur.
3)
Periblem, daerah silindris di
antara dermatogens dan plerom.
Pada tahun 1924 Schmidt mengajukan teori tunika korpus
yang membedakan pucuk menjadi dua bagian, yaitu bagian luar di sebut tunika dan
tengah di sebut korpus. Sel pada tuniaka membelah antiklin, sedangkan pada
korpus kesegala arah.
Popham dan Chan (1950), memperkenalkan istilah mantel untuk semua
lapisan pucuk yang dapat dibedakan secara histology dari masa sel dibagian
dalam yang disebut inti (core), tanpa memperhatikan banyaknya pembelahan dalam
lapisan ini.
1)
Tipe Angiospermae
Pada tipe angiospermae dapat
dibedakan tiga wilayah utama didalam korpus, yaitu:
a.
Wilayah sel induk pusat yang
merupakan sel inisial korpus, letaknya dibawah daerah pucuk tunika, yaitu
dibawah sel inisial tunika.
b.
Meristem rusuk.
c.
Meristem tepi.
2)
Tipe Opuntia.
Selain tipe wilayah seperti pada tipe
angiospermae pada tipe opuntia ada tambahan wilayah peralihan seperti cambium.
Wilayah ini berbentuk berbentuk melengkung terdapat di antara sel induk pusat
dan meristem rusuk maupun meristem tepi.
Berdsarkan keaktifan pembelahan
selnya dapat di kenali dua wilayah meristem, yaitu:
a.
Wilayah pucuk pusat yang
meliputi sel inisial tunika dan korpus , tempat terjadinya pembelahan.
b.
Wilayah tepi, tempat terjadinya
keaktifan mitosis.
Teori lain adalah teori korper-kappe dari Schuepp,
teori ini sama dengan teori tunika korpus dari pucuk batang. Menurut teori ini
sel membelah dalam pola yang disebut pembelahan T.
1.
Korper adalah bagian dalam
pucuk berbentuk T berbalik, yaitu pembelahan kedua terjadi pada sel anak yang
di atas. Pembelahan T tipe korper dapat juga dilihat dalam kolumnar pusat
tudung akar fagus.
2.
Kappe adalah bagian luar dari
pucuk akar yang terdiri atas sel, yang setelah pembelahan mendatar yang
pertama, sel anak yang dibawah membelah memanjang yaitu tegak lurus pada bidang
pembelahan pertama. Jadi bidang pembelahan kedua membentuk huruf T dalam irisan
memanjang median akar.
b)
Meristem interkalar, yang
terdapat diantara jaringan dewasa misalnya, pada buku gramineae.
Fisher dan French meniliti pertumbuhan memanjang sejumlah spesies
yang terdapat dalam berbagai familia monokotil yang membedakan 2 tipe meristem
dalam perkrmbangan buku meristem yaitu meristem tidak terputus dan meristem
interkalar. Meristem tak terputus terbatas dibagian buku paling ujung dan
bersambungan dengan daerah meristem sepucuk batang. Sel didalam buku menjadi
dewasa kearah akropetal. Meristem interkalar teepisah dari daerah meristem dan
tidak tidak berhubungan dengan daerah meristem sub pucuk.
Daerah meristem interkalar berdiferensiasi menjadi unsure pembuluh,
tetapi mereka rusak oleh peregangan yang disebabkan oleh jaringan dasar. Fungsi
perusakan unsur pembuluh adalah untuk mengganti dengan diferensiasi unsure yang
baru. Pemanjangan buku-buku pada rumput-rumputan dilakukan oleh meristem
interkalar, yang selnya membelah membentuk rangkaian sel sejajar kemudian
disebut meristem rusuk. Pembesaran sel turunan sel meristem ini menyababkan
pemanjangan buku. Bagian tumbuhan yang mengalami tingkat diferensiasi seperi
pada bunga, buah, daun, dan batang tanpa meristem interkalar khusus, terus
membelah untu waktu lama setalah diturukan dari meristem pucuk. Tipe
pertumbuhan ini dapat juga di anggap sebagai interkalar, tetapi daerah
perumbuhannya kurang dibatasi dengan baik.
c)
Meristem lateral, yang letaknya
sejajar dengan permukaan organ, misalnya cambium dan felogen.
Pengelompokan meristem berdasarkan asal usulnya dikelompokan menjadi
dua yaitu :
a)
Meristem primer yaitu sel yang
berkembang secara langsung dari sel bersifat embrio dan tetap bersifat embrio, Contoh: ujung
batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar
disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang
dan akar bertambang panjang.
Tahap Perkembangan Mersitem Primer
Masing-masing daerah tahap diferensiasi pada meristem primer dapat
terlihat perbedaannya. Meristem pucuk dapat dibedakan menjadi promeristem dan
daerah meristematis dibawahnya, yang selnya mengalami tahap diferensiasi
tertentu. Promeristem berisi sel inisial pucuk bersama dengan sel turunannya
dan masih dekat sel inisial. Bagian yang berdiferensiasi pada wilayah
meristematis adalah protederm. Dari sinilah berkembang system epidermis tumbuhan,
prokambium yang membentuk jaringan pembuluh prime dan meristem dasar yang akan
membentuk jaringan dasar tumbuhan misalnya parenkim dan sklerenkim korteks dan
empulur, maupun kolerkim korteks. Istilah inisial pada meristem berhubungan
dengan sel yang selalu dalam keadaan meristematis. Satu sel inisial membelah,
maka salah satu sel anaknya tetap berfungsi sebagai sel inisial, sedangkan yang
lainnya mengalami diferensiasi dan pemasakan. .
b)
Meristem sekunder yaitu jaringan yang
berkembang dari jaringan dewasa yang masih tetap dapat berdiferensiasi. Pertumbuhan jaringan
meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem skunder
yaitu kambium. Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan
terdapat diantara xylem dan floem. Aktivitas cambium menyebabkan pertumbuhan
skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan
dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pertumbuhan kambium kearah
luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu. Pada
masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan
pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan pertumbuhan kulit lebih
tipis dibandingkan pertumbuhan kayu. Kambium dan cambium gabus termasuk
meristem sekunder. Berdasarkan tempatnya, cambium termasuk meristem lateral.
Kalium berkembang sebagai untaian panjang yang melingkar membentuk cambium
pembuluh. Kambium yang terdapat pada jaringan pembuluh primer disebut cambium
vasikuler. Sementara cambium yang terdapat di antara berkas pengangkut di sebut
cambium intervasikuler yang berkembang dari parenkim intervasikuler. Sel-sel
cambium terdiri atas dua tipe sebagai berikut:
1)
Sel fusiform yaitu panjang dan berujung runcing. Pada batang
yang tua, sel biasanya sangat panjang. Pada batang sequoia sempervirens panjang
sel bisa mencapai 8,7 mm.
2)
Sel jari-jari yaitu lebih kecil dari pada sel fusiform dan
membentuk membulat.
Kedua tipe sel cambium tersebut pada batang yang tua lebih besar
dari pada batang yang muda. Elemen-elemen yang berorientasi memanjang sejajar
sumbu batang, misalnya berkas xylem, floem, dan serabut berkembang dari sel
fusiform. Sementara, sel jari-jari akan membentuk sel-sel yang letaknya
mendatar, misalnya sel-sel jari empulur. Sel-sel cambium mempunyai banyak
vakuola. Dinding sel kambium mempunyai noktah primer dengan plasmodesmata.
Dinding radialnya biasanya lebih tebal dari pada dinding tangensialnya. Selama periode
pertumbuhan cambium, sel-sel inisial dan sel-sel hasil pembelahannya membentuk
zona cambium. Pada penampang melintang sel-selnya tampak berderet radial.
Meristem primer akan
membentuk jaringan dasar tumbuhan yang meliputi epidermis, korteks dari akar
dan batang, mesofil daun dan jaringan pembuluh primer. Sedangkan meristem
sekunder akan berkembang menjadi jaringan pembuluh sekunder dan jaringan
penyokong. Pada monokotil tertentu, seperti palmae dan pisang terjadi peluasan
batang, didekat pucuk dan merupakn jaringan primer. Meristem bertanggung jawab
memperluas batang disebut meristem penebalan primer.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulakan bahwa jaringan adalah
sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Jaringan
meristem adalah jaringan muda yang selalu membelah membentuk jaringan yang
lain. Menurut tempatnya, meristem dalam tubuh tumbuhan dikelompokan menjadi
tiga yaitu : Meristem pucuk, yang terdapat pada bagian pucuk akar dan pucuk
batang, Meristem interkalar, yang terdapat diantara jaringan dewasa misalnya,
pada buku gramineae,dan Meristem lateral, yang letaknya sejajar dengan
permukaan organ, misalnya cambium dan felogen. Pengelompokan meristem
berdasarkan asal usulnya dikelompokan menjadi dua yaitu : Meristem primer yaitu sel yang berkembang
secara langsung dari sel bersifat embrio dan tetap bersifat embrio, Contoh: ujung
batang, ujung akar dan Meristem sekunder yaitu jaringan
yang berkembang dari jaringan dewasa yang masih tetap dapat berdiferensiasi. Pertumbuhan jaringan
meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, sri.2006. Anatomi
Tumbuhan.Yogyakarta : Kanisius.
Pratiwi,dkk.2007. Biolog SMA
jilid 2. Jakarta : Erlangga.
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/20/jaringan-pada-tumbuhan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar