tulisan berjalan

Selasa, 02 April 2013

Artikel (Mabouya multifasciata)


Kajian Al Qur’an
QS. An -Nuur : 45
Artinya:
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”



A. Klasifikasi Kadal Kebun ( Mabouya multifasciata )
·         Kingdom         : Animalia
·         Phylum            : Chordata
·         Subphylum      : Vertebrata
·         Kelas                : Reptilia
·         Ordo                 : Squamata
·         Subordo          : Lacertilia
·         Family              : Scinidae
·         Genus              : Mabouya
·         Species            : Mabouya multifasciata


B.  Morfologi (Inspectio)Mabouya multifasciata
            Ciri-ciri morfologi dari kadal adalah bagian-bagian kadal dibagi menjadi empat yaitu kepala, leher, badan dan ekor. Pada bagian kepala terdapat hidung, mata,  mulut, pada mulut terdapat choana priver, dentes, palatum, choana sekunder, ostium tubuli auditif, faring rima glatis dan lingua titida pada kadal alat pendengaranya berupa membran timfani.
            Pada alat geraknya kadal mempunyai kaki empat dimana pada bagian depan terdiri dari branchium dibagian paling atas, ante branchium dibawah branchium, manus adalah telapak tangan dan digiti (jari-jari) terdapat 5 pasang. Pada tiap digiti terdapat cakar-cakar yang berfungsi untuk membunuh mangsa. Pada kaki bagian belakang terdiri dari femur, crus, pes dan digiti. Digiti pada bagian kaki depan dan belakang berbeda dimana perbedaanya terdapat pada ibu jarinya. Ekor pada kadal mempunyai panjang dua kali panjang tubuhnya. Sisik pada kadal bersifat halus dan mengkilat pada bagian belakng terdapat sisik sosmoid.
Tubuh terdiri atas 4 bagian yaitu : Caput, Cervix, Truncus, Caudal
I. Caput (Kepala) ,dengan bagian-bagian :
·      Rima Oris (Celah mulut )
·      Labium superior (Bibir atas)dan labium Inferior (Bibir bawah)
·      Nares anteriores (Lubang hidung)
·      Organon visus (Alat penglihat) ,dilengkapi dengan :
·      Palpebra superior (Kelopak mata atas)
·      Palpebra Inferior (Kelopak mata bawah)
·      Bulbus oculi (Bola mata)
·      Membrana Thympani (Selaput pendengaran)
II.Cervix (Collum/Leher) relatif panjang yang dapat digerakkan

III.Truncus (Badan) ,dengan bagian-bagian :
·      Epidermis (Kulit luar),bersisik dari bahan tanduk (Cornificatio)
·      Abdomen (Perut),Putih atau pucat (Mouboya) atau berganti warna (Calotes)
·      Dorsum (Punggung ) Coklat kekuningan
·      Anus atau muara Cloaca (Lubang saluran keluar pencernaan ),berbentuk celah melintang (Plagiotremata)ditutupi deretan sisik Lmina praecloacalis
·      Extremitas posterior (anggota gerak belakang):
- Femur (paha)                    - Pes (telapak kaki )
- Crus (Tungkai bawah)      - Digiti (Jari-jari 5 Buah) : Halluc, Secundus,                                                   Medius, Annulus, Minimus
IV. Caudal : berbentuk silindris panjangnya hampir dua kali panjang                             badan+kepala, pangkalnya tebal dan makin meruncing ke arah distal.

C. Topografi Alat-Alat Visceral(Sectio) Mabouya multifasciata
1.    Sistem Digestoria
       Mulut yang dapat terbuka lebar memiliki dentes (gig-gigi) yang berfungsi untuk keperluan ofensif dan mempertahankan serta mengunyah. Barisan gigi itu dapat dibedakan atas dua deretan, deretan gigi yang conisch (bentuk kerucut) menempel pada rahang dan gigi ini sebagai gigi pleurodont, bengkok ke arah cavum oris. Pada palatum (tulang langit-langit) terdapat deretan gigi halus yang disebut dentes palatini. Lingua yang tipih bersifat bipida (bercabang dua) terletak di dasar cavum oris.
       Dibelakang faring terdapat esofagus yang merupakan saluran silindris menuju ventriculus yang terdiri atas bagian vundus yang agak bulat dan bagian kecil di sebut viloris bagian ini bersambung dengan intestinum tenue (usus halus) terus di lanjutkan oleh intestinum crasum (usus besar) yang sering di sebut rektum. Diantara kedua intestinum itu terdapat caecum yang sangat pendek akhirnya rektum bermuara pada kloaka. Gladulae digestiva berupa hepar yang terdiri atas lobus dexter dan sinister berwarna coklat. Pada bagian caudal lobus dexter hepatis terdapat vesica fellea. Glandulae pancreatisa terlatak antara ventriculum dan bagian craneal intestinum tenue. Kloaka merupakan muara umum untuk tractus digestiva, excretoria dan reproductiva (Jasin, 1992 : 104).

2.    Sistem Circulatoria
Sistem sirkulasi pada kadal berupa jantung yang memperlihatkan kemajuaan bila dibandingkan dengan jantung amphibi, meskipun aliran darah arteri dan vena tidak seluruhnya terpisah. Jantung terbungkus oleh sutu membran transparan yaitu pericandrium (Parker dan Haswell, 1962).
Jantung kadal terdiri atas sinus venosus, dua atrium, dan satu ventrikel terbagi oleh sekat yang belum sempurna. Darah bersih dan darah kotor bercampur di dalam ventrikel. Atrium kanan dan atrium kiri dipisahkan oleh septum atrium. Darah dari atrium dextra mengalir menuju paru-paru melalui vena pulmonalis. Darah ini banyak mengandung karbondioksida. Di dalam paru-paru darah mengikat oksigen dan mengalir kembali menuju atrium sinista melalui arteri pulmonalis. Kemudian darah mengalir menuju ventrikel dan di ventrikel darah dipompa menuju seluruh tubuh masuk dalam jaringan–jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh darah mengalir menuju jantung. Darah ini banyak mengandung karbondioksida. Peredaran darah seperti ini disebut peredaran darah ganda (Djuhanda, 1982).
Sistem peredaran darah pada kadal adalah peredaran ganda yang strukturnya hampir sempurna. Menurut Weichert (1984), pada reptil conusnya terbagi menjadi tiga saluran, yaitu :
a)      Truncus pulmonalis,yaitu conus yang mengarah ke paru-paru
b)      Truncus sistemik kiri
c)      Truncus sistemik kanan, yang keluarnya dari truncus sistemik kiri dan kanan mengarah ke peredaran darah umum atau seluruh tubuh.
Truncus sistemik yang sebelah kanan pada kadal cenderung berhubungan pada ventrikel kiri dan atrium kanannya berhubungan dengan ventrikel kiri, sehingga darah campuran akibatnya cenderung memasuki ke lengkung sistemik kiri dan darah yang mengangkut oksigen masuk ke dalam lengkung kanan. Hal ini mungkin disebabkan tidak adanya persamaan antara septum inter-atrial, septum inter-ventriculer, dan klep-klep di dalam conus.

3.  Sistem Respirasi
            Sistem respirasi pada Mabouya multifasciata sudah setingkat lebih tinggi bila dibandingkan dengan respirasi amphibian. amphibi tidak mempunyai trakhea, sedangkan pada Mabouya multifasciata sudah mempunyai trakhea (Radiopoetro, 1989).
Kadal (Mabouya multifasciata) bernafas dengan paru-paru. Pada sistem pernafasannya dapat dijumpai tulang tipis yang berlipat-lipat dinamakan tulang turbinal. Dimulai dari rima glotis, larynx, trachea, annulus trachealis (trachea yang tersusun dari cincin tulang rawan), broncus, bronciolus, bifurcatio trachea (percabangan trachea) dan sepasang pulmo atau paru-paru (Radiopoetro, 1988).
Ø  Rima glottidis (Celah menuju larynx)
Ø  Larynx (Lubang saluran nafas ) tersusun dari beberapa jenis kartilago
Ø  Trachea (tenggorokan ),panjang tersusun dari sederetan Annulus trachealis
Ø  Cincin tulang rawan ),diujungnya kemudian bercabang dua
Ø  Bifurcatio tracheae (Tempat percabangan trachea)
Ø  Broncus (Cabang Trachea),pendek dan bercabang - cabang dalam pulmo
Ø Pulmo (Paru-paru) ,sepasang bentuk fusiform ,warna merah Coklat
4. Sistem Urogenital
Sistem urogenital terdiri dari sepanjang ginjal, berbentuk tidak teratur, berwarna merah tua, terdiri dari dua lobi anterior dan posterior (Parker and Haswell, 1978). Dari ginjal keluar ureter yang bermuara pada kloaka. Pada pangkal ureter terdapat vesica urinaria. Organ urogenital jantan terdiri dari sepasang testis, epididimis, vas defferens dan sepasang hemipenis. Hemipenis merupakan alat kopulasi yaitu untuk memasukan sperma dalam tubuh kadal betina. Oleh karena, kadal mempunyai alat kopulasi maka kadal mengadakan fertilisasi internal.
Kadal mempunyai kantong kemih atau kantong urine yang berfungsi membawa air untuk melembabkan tanah yang akan digunakan sebagai sarang. Ureter bermuara dalam kloaka dan akan diserap kembali ke dalam kantong urine (Djuhanda, 1982).
a)      Sistem Genitalia Jantan
Ø  Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin.
Ø  Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek.
b)     Sistem Genitalia Betina
Ø  Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis.
Ø  Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga selom sebagai ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland akan menghasilkan cangkang kapur.
Fertilisasi kadal termasuk fertilisasi internal dan bersifat ovovivipar yang menghasilkan telur dengan banyak kuning telur. Telur itu tumbuh dan berkembang dalam oviduk (saluran telur) hewan betina. Saluran telur itu disebut uterus. Embrio dikelilingi oleh amnion, horion, dan alantois (Brotowidjoyo, 1993).           


5. Sistem Sceleti
            Sistem rangka pada kadal (Mabouya multifasciata) dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu endoskeleton dan endoskeleton.
Ø  Eksoskeleton, berasal dari epidermis, berupa sisik menanduk yang menyelubungi permukaan tubuhnya, posisi seperti susunan genting, bentuk sisik berbeda antara bagian kepala, badan, ekor.
Ø  Endoskeleton, terdiri dari sekeleton aksial dan apendikular. Sekeleton aksial terdiri tengkorak, kolumna, perebralis, sternum dan rusuk (Kastawi, 1992).
Vertebrae ekor tidak menulang secara sempurna, ekor mudah putus, tetapi cacat mengalami regenerasi.Columna vertebrae terbagi menjadi servikal, torax, lumbar, sakral, dan kaudal. Ada tulang rusuk yang bebas. Tulang-tulang sebagian terdiri atas kartilago. Kolumna vertebralis dengan otot-otot segmental yang nampak jelas (Brotowidjoyo, 1984)


Sumber :
Anonimous. 2009.StrukturPerkembanganHewan.http://megaspace007.wordpress.com. Diakses tanggal 20 Oktober 2012
Anonimous. 2011. Morfologi Kadal (Mabouya multifasciata). http://www.kaskus.us/showthread.php?p=261664479. Diakses tanggal 20 Oktober 2012
Setiadi, Asep. 2010. Anatomi Kadal. http://aepcute.blogspot.com. Diakses tanggal 20 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar