tulisan berjalan

Senin, 15 Oktober 2012

PENGANTAR MIKROBIOLOGI PENGAMATAN MIKROBA MELALUI MIKROSKOP


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ukuran sel-sel mikroorganisme sangat kecil sekali dan tidak dapat diamati dengan mata tanpa memakai atau menggunakan alat pembesar. Mikro organisme pertama kali diamati oleh antony van leawenhoek dengan menggunakan mikroskop ciptaannya sendiri yang berlensa tunggal dengan pembesaran kira-kira 300 kali. Akan tetapi para ahli mikrobiologi pada masa kini menggunakan mikroskop yang lebih kompleks dengan pembesaran sampai berates-ratus bahkan beribu-ribu kali.
Dalam bab ini akan disajikan keterangan ringkas tentang beberapa macam beserta fungsi serta keuntungannya. Kita telah mengetahui bahwa mikro organism itu beragam jenisnya, bentuk dan ukurannya. Ada beberapa jenis mikroorganisme yang gampang diamati melalui mikroskop, tetapi ada juga beberapa jenis yang transparan, sehingga untuk pengamatannya diperlukan suatu teknik pewarnaan atau pengecatan.

B.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian mikroskop, macam-macam mikroskop, dan bagian-bagian mikroskop
2.      Mengetahui cara yang harus dilakukan untuk pemeriksaan mikroorganisme










BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya. Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata.
Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Kebanyakkan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata
B.     Macam-Macam Mikroskop
1.      Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik.
gmbr1 . Mikroskop cahaya
2.      Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokus.
             gmbr. Mikroskop stereo
3. Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Macam-macam mikroskop elektron:
1)      Mikroskop transmisi elektron (TEM)
2)      Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
3)      Mikroskop pemindai electron
4)      Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
5)      Mikroskop refleksi elektron (REM)
            gmbr 2. Mikroskop elektron

4.      Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari. (Volk, Wheeler,1988)
            gmbr 3. Mikroskop ultraviolet
5.      Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar. (Volt, Wheeler, 1988)
            gmbr 4. Mikroskop pender
6.      Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat. (Volk, Wheeler, 1988)
 gmbr 5 .mikroskop medan-gelap
7.      Mikroskop Fase kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya : tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) ttembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nucleus (dan unsure lain0 yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi dpat dilihat (Volk, Wheeler, 1988)
             gmbr 6. Mikroskop fase kontras

C.    Pembentukan Bayangan Pada Mikroskop
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedangkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fkus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat berda dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus ensa okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomendasi bila bayangan objektif berada diruang utama okuler. Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.
D.    Bagian-Bagian Mikroskop
a.      Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
b.      Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
c.       Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
d.      Makrometer (Pemutar Kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
e.       Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
f.       Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
g.      Reflektor, Terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
h.      Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
i.        Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
j.        Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
k.      Penjepit Kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
l.        Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
m.    Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
n.      Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

E.     Persiapan Untuk Pemeriksaan Mikroorganisme
Pada umumnya kita mengenal dua tehnik persiapan pembuatan preparat untuk pengamatan dengan menggunakan mikroskop optik yaitu:
1.      Preparat Basah
Preparat basah (wet preparation) dapat dibuat dengan cara meneteskan setetes cairan yang mengandung mikroba keatas sebuah kaca objek dan ditutup dengan kaca penutup untuk mencegah pengupan cairan dan timbulnya gelembung udara preparat dibubuhi petroleum jelly agar cover slip dan kaca objek menjadi rapat.
Prosedur pembuatan preparat tetes gantung:
a.       Setetes suspensi mikroorganisme ditempatkan dibagian tengah sebuah kaca penutup,
b.      Bagian tepi kaca penutup diolesi petroleum jelly misalnya faselin,
c.       Kaca objek khusus yang pada bagian tengahnya cekung dirapatkan pada kaca penutup yang berfaselin tadi dan kemudian segera dibalikkan.
Alasan untuk membuat preparat tetes gantung ini adalah untuk mengamati motulitas (motiliti) suatu mikroorganisme. Motilitas adalah kemampuan dari suatu makhluk hidup untuk bergerak dengan kekuatan sendiri.
 gmbr 7. pembuatan preparat gantung  tetes
2.      Pengecetan (pewarnaan)
Pengecetan adalah pewarnaan mikroba-mikroba dengan suatu cat (dye) yang mengutamakan struktur tertentu saja misalnya bagian-bagian sel. Pemeriksaan preparat-preparat yang difiksasi dan diwarnai paling sering dilakukan dilaboratorium untuk mengetahui sifat-sifat morfologi bakteria. Keuntungan-keuntungan prosedur ini adalah:
a.       Sel-sel kelihatan lebih jelas setelah diwaarnai
b.      Perbedaan-perbedaan antara sel mikroba dari spesies yang sama dan spesies yang berlainan dapat ditunjukkan dengan menggunakan cat yang sesuai.
Cat (dye) adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang salah satu ion nya bersifat kromoforn. Berdasarkan atas adanya kromoforn ini cat dapat dibedakan menjadi cat yang bersifat asam, basa, nertal. Cat yang bersifat asam kromoformnya anion misalnya eosin sedngkan yang basis kromoformnya adalah kation, misalnya methiylene blue. Dalam mikrobiologi dikenal beberapa cara pebgecatan atau pewarnanya yaitu:
a.      Pengecatan sederhana
Pengecatan sederhana berarti bahwa hanya ada stu macam cat yang digunakan dan satu langkah urutan kerja saja. Dilakuakan untuk mewarnai sel-sel mikroorganisme yang akan diamati. Pengecetan sederhana ini dimaksud untuk mewarnai suatu jenis mikroorganisme misalnya bakteri, sehingga bentuk dan susunan selnya jelas kelihatan pada pemiriksaan dibwah mikroskop. Catnya dibubuhkan diatas kaca objek yang sudah difiksasi terlebih dahulu. Kemudian dicuci, dikeringkan dan diperiksa dibawah mikroskop. Kadabg-kadang ditambahkan mordant agar warna cat lebih intensif. Cat-cat sederhana yang sering digunakan dilaboratorium adalah: Methiylene blue, carbol fuchsin, gentianviolet dan safranin.
gmbr 8. Pengecatan sederhana
b.      Pengecatan Deferensial
Prosedur pewaraan dalam pengecatan ini memungkinkan pengamatan yang jelas perbedaan antara sel-sel bakteri atau bagian-bagian sel bakteri. Selain untuk melihat bentuk bakteri, pengecatan ini juga untuk bertujuan untuk melihat sifat-sifat bakteri terhadap cat dan untuk mengetahui bagian-bagian sel bakteri yang tidak dapat diamati dengan pengecetan sederhana.
Pengecetan deferensial dapat dibedakan menjadi:
1.      Pengecetan gram
Salah satu tehnik pengecatan yang paling penting dan banyak digunakan dalam bidang mikrobiologi adalah pengecatan gram, cara pengecatan ini dikembangkan oleh ahli bakteriologi bernama hanscnristian gram pada tahun 1884, dalam proses pengecatan ini bakteri difiksasi diperlakukan berturut-turut dengan:
a.       Kristal vioet larutan iodium alkohol sfranin.
Bakteri yang diwarnai dengan pengecetan ini dibedakan dalam dua kelompok yaitu golongan bakteri gram positif yaitu golongan yang tetap berwarna violet walaupun sudah dicuci dengan alkohol dan golongan bakteri yang tidak tetap violet berubah warnanya menjadi merah dinamakan bakteri gram negatif. Bakteri golongan gram positif tidak berwarna violet tua karena tidak dipengaruhi oleh safranin. Bakteri yang termasuk gram positif mempunyai struktur dan komposisi dinding sel yang berbeda dengan golongan bakteri gram negatif yang umumnya lebih tebal. Beberapa perbandingan ciri bakteri gram positif dan bakteri gram negatif adalah :
Karakteristika
Gram positif
Gram negatif
Reaksi
Lapisan Peptydoglycan
Ratio RNA : DNA Dalam Sel
Kandungan Lipopolysaccharide
Kerusakan Dinding Sel Oleh Lysozyme
Kepekaan Terhadap :
·         Penisilin
·         Sulfonamide
·         Streptomisin
·         Chloramphtinicol
·         Tetrasiklin
Warna ungu/puple
Tebal
8:1

rendah

Tinggi

Peka
Peka
Kurang
Kurang
Kurang
Merah/pink
Tipis
Kira-kira 1:1

Tinggi

Rendah

Kurang peka
Kurang peka
Peka
Peka
Peka


           
Pengecatan gram dapat dilakukan sebagai berikut  :
Bahan                               
·         Kultur Bakteri
·         Gram Stain
·         Reagen
·         Hucker’s Crystal Violet
·         Gram’s Iodine
·         Etil Alkohol 95%
·         Safranin
·         Air Keran
dan alat :
·         Kaca Object
·         Rak Pengecatan
·         Kertas Penghilap
·         Ose (Loop)
·         Suspensi Bakteri
Prosedur
a.         Ose bermata disentuhkan pada nyala api lampu spiritus/bunsen sampai pijar sebanyak 3 atau 4 kali. Diambil suspensi bakteri sebanyak satu ose dan digoreskan pada kaca objek seluas kira-kira 1 cm2
b.        Tunggu sampai kering dan fiksasi
c.         Kaca objek diletakkan diatas rak pengecatan dan ditetesi dengan cat kristal violet, dibiarkan selama satu menit
d.        Cuci kristal violet dengan air mengalir
e.         Dan setelah agak kering tetesi dengan iodium
f.         Setelah satu menit dicuci (iodiumnya)dengan air mengalir dan gunakan hisap untuk mengambiil air yang berlebihan tetapi harus dijaga jangan sampai kering betul
g.      Diberi sedikit demi sedikit etanol 95% untuk menghilangkan warna sehingga kaca objek kelihatan tidak berwaarna
h.      Setelah 15 detik cuci kaca objek dengan air kran kemudian dikeringkan
i.        Di cat dengan safranin
j.        Preparat segera dicuci dengan dengan air keran dan dikeringkan
k.      Periksa dengan menggunakan mikroskop, menggunakan minyak imersi. Kalau sei-sel bakteri berwarna merah, maka bakteri tersebut adalah gram negatif sedangkan bakteri yang berwarna blue purple termasuk golongan positif.
Contoh-contoh bakteri yang termasuk golongan bakteri gram positif dan gram negatif adalah sbb:
bakteri gram positif :
·         spesies-spesies dari genus baccilus: baccilus subtilis, baccilus anthracis, baccilus cereus
·         semua anggota genus clostridium
·         semua streptococci
Bakteri gram negatif
·         vibrocolerae
·         semua genus neisseria
·         brucelaabortus
         
Gmbr 9 Prosedur pengecatan Gram     gmbr 10. Pengecatan gram positif
2.      Pengecetan ziehl-neelson (acid-faststaining)
pengecatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat dari bakteria apakah bakteria itu tahan asam (non acid-fast). Bakteri yang tahan asam mengandung semacam lemak pada permukaan dari selnya. Masalah ini dapat ditanggulangi dengan pemanasan yang ringan atau dengan deterjen yang dapat mengencerkan komponen lemak yang terdapat didalam dinding, sehingga cat dapat masuk kedalam isi sel. Akan tetapi kalau tetap dicat, sel-sel ini tidak luntur dengan acid alkohol dan oleh sebab itu disebut acid-fast (tahan asam). Pada pengecatan ziehl-neelson digunakan tiga macam zat yaitu :
·         ziehl neelson A, yang terdiri dari ziehl neelson’s carbol fuchsin
·         ziehl neelson B, terdiri dari 3 % HCL dalam 95% alkohol, atau 25% H2SO4 dalam 70% alkohol campuran ini disebut acid alkohol
·         sebagai counterstain digunakan Methyieme blue (loffer’s metilen blue).
Prosedur
1.      mula-mula diambiil suspensi mikroba yang akan dicat dengan menggunakan kose dan dioleskaN diatas kaca objek, dilebarkan, ditunggu sampai kering dan dipanasi diatas nyala api bunsen.
2.      Bubuhi sediaan ini dengan carbol-puchsin, letakkan sehelai kertas penghisap air misalnya paper towel diatas sediaan. Tetapkan kaca objek diatas stainingrack dan uapkan diatas “waterbath” selama 5 menit
3.      Dinginkan kaca objek dan dicuci dengan air jeran untuk menghilangkan cat yang masih ada
4.      Untuk mengambil warna preparat dibubuhi dengan acid alkohol selama 15 sampai 20 detik, sehingga catnya hil;ang.
5.      Bersihkan kaca objek dengan segera dengan air keran dan keringkan
6.      Preparat dicat lagi dengan metilen blue sebagai counter stain selama 20 sampai 30 detik
7.      Dicuci lagi dengan air keran kemudian dikeringkan
8.      Periksa dibawah mikroskop dengan menggunakan minyak imersi

3.      Pengecatan flagella
Beberapa mikroba dapat bergerak dari suatu tempat ke tempat lain untuk mencari nutrien yang berguna bagi kelangsungan hidupnya, pergerakan ini mungkin terjadi karena adanya kegiatan organela sel seperti bulu-bulu getar dan bulu-bulu cambuk atau denganpenonjolan sebagian sitoplasma sebagai pseudopodia. Cara pelekatan dan bagian keluarnya dari permukaan sel merupakan karakteristik padda bakteria tertentu. Oleh karena itu agak penting diketahui dalam mengadakan determinasi sel-sel bakteri. Oleh karena tiap flagelum bakteri terdiri dari satu filamen protein tunggal yang berpenampang banyak, 15 nanometer, maka pengamatannya agak sukar dilakukan dibawah mikroskop optik. Masalah ini dapat diatasi dengan membubuhi mordant pada preparat agar diameter filamen bertambah sampai batas kemampuan mikroskop optik dan kemudian dicat.
Pengecatan flagela ini dapat dilakukan dengan bahan-bahan
·           Kultur proteus sp dan pscudomos sp
·           Crystal violet
·           Cat flagella : leipson : flagella stainn dengan komposisi sebagai berikut
K AL(SO4)2, 12H2O(larutan jenuh dalam air 20 mil.
Tannic acid (20% larutan jenuh dalam air)…. 10 mil
Air suling……………………………………... 10 mil
Ethyl alkohol 90%.......................................... 15 mil
Basicfuchsin (larutan jenuh dalam 95% etil alkohol) 3 mil
Prosedur
1.      Pindahkan satu ose sel-sel biakan murni yang berumur 18-24 jam kedalam satu mil air suling dalam tabung reaksi yang kecil. Biarkan  10 menit agar terjadi suspensi dalam air
2.      Bersihkan kaca objek dengan air suling, kemudian dengan alkohol 95% dan dipanaskan selama beberapa detik pada nyala api lampu bunsen, agar alkohol ilang.
3.      Taruh satu tetes masing-masing suspensi pada bagian pinggir kaca objek. Miringkan kaca objeknya dan biarkan tetesannya mengalir seepanjang kaca objek
4.      Keringkan prebaarat diudara  (jangan dipanasi)
5.      Letakkan kaca objek diatas taining rack dan basahi masing-masing preparat dengan cat flagella
6.      Setelah satu menit catnya dicuci dengan air secara perlahan-lahan tanpa memiringkan kaca objek
7.      Bubuhi kristal violet sebagai cat lawan selama satu menit
8.      Cuci kaca obyek dengan air keran, kenmudian keringkan dengan kertas isap dan periksa dibawah mikroskop.
9.      Bandingkan jumlah flagella dari kedua mikroba tersebut

4.      Pengecatan endospora
Banyaknya mikroba yang dapat membentuk spora, akan tetapi endospora yang dibentuk bakteri ssangat unik karena tahan terhadap berbagai macam kondisi lingkungan. Karena ketehanannnya terdapat suhu yang tinggi, endospora bakteri dapat menimbulkan masalah dalam industri makanan yang menggunakan proses pemanasan untuk pengawetan produknya, bakteri-bakteri pembentuk endospora yang paqling penting adalah anggotaanggota generabacillus dan clostridium. Metode yang digunakan untuk mewarnai endospora, biasanya membutuhkan suaru langkah pemanasan untuk mengacu cat kedalam tubuh spora.
Pengecatan spora dapat dilakukan dengan alat dan bahan sebagai berikut :
·         Kultur clostridium dan bacillus sp dalam nutrien-agar (berumur 7 hari)
·         Larutan malacite green 5% dalam air
·         Safrani  5% dalam air dan kaca objek
Prosedur
1.      Persiapkan preparaat dari kedua kultur bakteri yang akan diwarnai. Keringkan diudara dan kemudian difiksasi
2.      Basahi preparatnya dengan malacite green. Letakkan sehelai paper tower diatas kedua preparat untuk mencegah efaporasi cat, dan letyakkan kaca objek dioatas air mendidih selama 5 menit.
3.      Dinginkan kaca objek dan cuci dengan air keran untuk menghilangkan cat dan perlebihan.
4.      Preparat dicat dengan safranin sebagai counter stain selama 30 detik
5.      Kaca objek dicuci dengan segera dengan air keran dan setelah noda-nodanya kering
6.      Periksa dibawah mikroskop pada pembesar 1000x dengan menggunakan minyak imersi. Spora akan berwarna akan berwarna hijau dan sel-sel vegetatif akan kelihatan seperti bayangan berwarna merah muda.

Gmbr 11. Pengecatan endospora
5.      Pengecatan negatif
Maksud untuk membuat pengecatan negatif adalah untuk mewarnai latar belakang atau bidang pemandangan dibawah mikroskop dan bukan untuk mewarna sel-sel mikroba yang akan diperiksa. Pengecatan negatif dapat digunakan untuk melihat lapisan kapsul yang menyelubungi tubuh bakteri dengan hanya menggunakan satu macam cat saja. Lapisan-lapisan kapsul terdiri dari polimer gula atau protein atau kombinasi kedua-duanya. Pengecatan negatif dapat dilakukan dengan tata urutan kerja prosedur sebagai berikut :
1.      Teteskan migrosin (india ink), diatas kaca objek yang bersih, diambil satu ose suspansi bakteri dan sioleskan pada tetesan mkgrosin. Kemudian dicampur dengan migrosinnys
2.      Preparat diratakan dengan menggunakan kaca obbjek. Preparat dikeringkan diudara
3.      Periksa dengan menggunakan mikroskop
4.      Membuat laporan hasil pengamatan.














BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
·         Ukuran sel-sel mikroorganisme sangat kecil sekali dan tidak dapat diamati dengan mata tanpa memakai atau menggunakan alat pembesar.
·         Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata.
·         Macam-Macam Mikroskop dibagi menjadi Mikroskop Cahaya, Mikroskop Stereo, Mikroskop Elektron, Mikroskop Ultraviolet, Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope), Mikroskop medan-gelap, dan Mikroskop Fase kontras
·         Bagian-Bagian Mikroskop terdiri Lensa Okuler, Lensa Objektif, Tabung Mikroskop (Tubus), Makrometer (Pemutar Kasar), Mikrometer (Pemutar Halus), Revolver, Reflektor, Diafragma, Kondensor, Meja Mikroskop, Penjepit KacaSendi Inklinasi (Pengatur Sudut), Lengan Mikroskop dan Kaki Mikroskop,
·         Pada umumnya kita mengenal dua tehnik persiapan pembuatan preparat untuk pengamatan dengan menggunakan mikroskop optik
1.      Pengecetan (pewarnaan)
2.      Preparat Basah

B.     Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Banyak ilmu yang harus dicari sebelum jantung tidak dapat memompa darah, dan hidung tidak dapat menghirup O2 dan Mengeluarkan CO2


DAFTAR PUSTAKA
Sumarsih, Sri. 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta : Fakultas Pertanian Upn Veteran Yogyakarta
Syahrurachman,  Agus. Dkk. 1994. Mikrobiologi Kedokteran (buku ajar).Jakarta : Bina Rupa Aksara
Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar mikrobiologi. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti
http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/7-pewarnaan-gram-gram-positif-dan-gram-negatif/
http://mhaluphhadi.blogspot.com/2011/07/laporan-ilmu-lingkungan.html
http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-5-morfologi-mikroba.html
http://dwipoenya.wordpress.com/2010/05/17/pewarnaan%C2%A0negatif/
http://dwipoenya.wordpress.com/2010/05/17/pengamatan-motilitas-dengan-metode-tetes-gantung-hanging-drop/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar