BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ukuran sel-sel
mikroorganisme sangat kecil sekali dan tidak dapat diamati dengan mata tanpa
memakai atau menggunakan alat pembesar. Mikro organisme pertama kali diamati
oleh antony van leawenhoek dengan menggunakan mikroskop ciptaannya sendiri yang
berlensa tunggal dengan pembesaran kira-kira 300 kali. Akan tetapi para ahli
mikrobiologi pada masa kini menggunakan mikroskop yang lebih kompleks dengan
pembesaran sampai berates-ratus bahkan beribu-ribu kali.
Dalam bab ini akan disajikan
keterangan ringkas tentang beberapa macam beserta fungsi serta keuntungannya.
Kita telah mengetahui bahwa mikro organism itu beragam jenisnya, bentuk dan
ukurannya. Ada beberapa jenis mikroorganisme yang gampang diamati melalui
mikroskop, tetapi ada juga beberapa jenis yang transparan, sehingga untuk
pengamatannya diperlukan suatu teknik pewarnaan atau pengecatan.
B.
Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian mikroskop, macam-macam mikroskop, dan bagian-bagian mikroskop
2.
Mengetahui
cara yang harus dilakukan untuk pemeriksaan mikroorganisme
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang di
gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil
menjadi lebih besar dari aslinya. Mikroskop
adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat
dengan mata.
Antony Van Leuwenhoek orang yang
pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang
mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan
mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari
kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu
benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Mikroskop terdiri dari beberapa
bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari
dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa
okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk
perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,
yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang
sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan
perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian
diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler
untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Kebanyakkan mikroskop laboratorium
dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X);
lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm
(97-100X). Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari
ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan
mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa
okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata
B.
Macam-Macam Mikroskop
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran
maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat
berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa
objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias
membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung
bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa
atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan
tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan
untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber
cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin
dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan
mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah
dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Lensa objektif bekerja
dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian
renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan
struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, merupakan lensa
likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata
pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25
kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda
objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah
maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya
pisah mikroskop kurang baik.
gmbr1 . Mikroskop cahaya
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis
mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar.
Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati
dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop
stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan
lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman
lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya
ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber
cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran
lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali.
Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda
objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus
objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran
terletak diatas pengatur fokus.
gmbr.
Mikroskop stereo
3. Mikroskop Elektron
3. Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu
melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro
statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar
serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus
dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih
banyak energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek dibandingkan
mikroskop cahaya.
Macam-macam mikroskop elektron:
1) Mikroskop transmisi elektron (TEM)
2) Mikroskop pemindai transmisi
elektron (STEM)
3) Mikroskop pemindai electron
4) Mikroskop pemindai lingkungan
electron (ESEM)
5) Mikroskop refleksi elektron (REM)
gmbr 2. Mikroskop elektron
4. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya
biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang
gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan
cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2
kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena
cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus
direkam pada piringan peka cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan
lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan
sehari-hari. (Volk, Wheeler,1988)
gmbr 3. Mikroskop ultraviolet
5. Mikroskop Pender (Flourenscence
Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan
untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau
virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula
dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna
pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar
akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang
ditandai dengan pewarna pendar. (Volt, Wheeler, 1988)
gmbr 4. Mikroskop
pender
6. Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk
mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper
mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan
mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang
dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya
dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian
atas gelas preparat. (Volk, Wheeler, 1988)
gmbr 5 .mikroskop medan-gelap
7. Mikroskop Fase kontras
Cara ideal untuk mengamati benda
hidup adalah dalam kadaan alamiahnya : tidak diberi warna dalam keadan hidup,
namun pada galibnya fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau
bakteri) ttembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati,
kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip
alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang
tidak diwwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam
sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar
inti. Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun
suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah
perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang
dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nucleus (dan unsure
lain0 yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi dpat dilihat (Volk, Wheeler,
1988)
gmbr 6. Mikroskop fase kontras
C.
Pembentukan Bayangan Pada Mikroskop
Sifat bayangan pada mikroskop di
tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa okuler. Lensa objektif
mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedangkan lensa okuler
mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Benda yang diamati
diletakkan sedekat mungkin dengan titik fkus lensa objektif. Sedangkan mata kita
tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat berda dibelakang lensa objektif yang
kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus ensa okuler dinamakan
pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomendasi bila
bayangan objektif berada diruang utama okuler. Mikroskop yang terdiri dari
lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat
bayangan diperbesar, maya dan tegak.
D. Bagian-Bagian Mikroskop
a.
Lensa
Okuler, yaitu
lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
b.
Lensa
Objektif, lensa
ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan
nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk
menentukan perbesaran lensa objektif.
c.
Tabung
Mikroskop (Tubus),
tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif
dengan lensa okuler.
d.
Makrometer
(Pemutar Kasar),
makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
e.
Mikrometer
(Pemutar Halus),
pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat,
dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
f.
Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur
perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
g.
Reflektor, Terdiri dari dua jenis cermin
yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan
cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan
menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan
terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
h.
Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk.
i.
Kondensor, kondensor berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
j.
Meja
Mikroskop,
berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
k.
Penjepit
Kaca, penjepit ini berfungsi untuk
menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
l.
Lengan
Mikroskop,
berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
m.
Kaki
Mikroskop,
berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
n.
Sendi
Inklinasi (Pengatur Sudut),
untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
E.
Persiapan
Untuk Pemeriksaan Mikroorganisme
Pada umumnya kita mengenal dua tehnik persiapan pembuatan preparat untuk
pengamatan dengan menggunakan mikroskop optik yaitu:
1. Preparat
Basah
Preparat
basah (wet preparation)
dapat dibuat dengan cara meneteskan setetes cairan yang mengandung mikroba
keatas sebuah kaca objek dan ditutup dengan kaca penutup untuk mencegah
pengupan cairan dan timbulnya gelembung udara preparat dibubuhi petroleum jelly
agar cover slip dan kaca objek menjadi rapat.
Prosedur
pembuatan preparat tetes gantung:
a. Setetes
suspensi mikroorganisme ditempatkan dibagian tengah sebuah kaca penutup,
b. Bagian
tepi kaca penutup diolesi petroleum jelly misalnya faselin,
c. Kaca
objek khusus yang pada bagian tengahnya cekung dirapatkan pada kaca penutup
yang berfaselin tadi dan kemudian segera dibalikkan.
Alasan untuk membuat preparat tetes
gantung ini adalah untuk mengamati motulitas (motiliti) suatu mikroorganisme.
Motilitas adalah kemampuan dari suatu makhluk hidup untuk bergerak dengan
kekuatan sendiri.
gmbr 7. pembuatan preparat
gantung tetes
2. Pengecetan
(pewarnaan)
Pengecetan adalah pewarnaan
mikroba-mikroba dengan suatu cat (dye) yang mengutamakan struktur tertentu saja
misalnya bagian-bagian sel. Pemeriksaan preparat-preparat yang difiksasi dan
diwarnai paling sering dilakukan dilaboratorium untuk mengetahui sifat-sifat
morfologi bakteria. Keuntungan-keuntungan prosedur ini adalah:
a. Sel-sel
kelihatan lebih jelas setelah diwaarnai
b. Perbedaan-perbedaan
antara sel mikroba dari spesies yang sama dan spesies yang berlainan dapat
ditunjukkan dengan menggunakan cat yang sesuai.
Cat (dye) adalah senyawa-senyawa organik
tertentu yang salah satu ion nya bersifat kromoforn. Berdasarkan atas adanya
kromoforn ini cat dapat dibedakan menjadi cat yang bersifat asam, basa, nertal.
Cat yang bersifat asam kromoformnya anion misalnya eosin sedngkan yang basis
kromoformnya adalah kation, misalnya methiylene blue. Dalam mikrobiologi
dikenal beberapa cara pebgecatan atau pewarnanya yaitu:
a.
Pengecatan
sederhana
Pengecatan sederhana berarti bahwa hanya
ada stu macam cat yang digunakan dan satu langkah urutan kerja saja. Dilakuakan
untuk mewarnai sel-sel mikroorganisme yang akan diamati. Pengecetan sederhana
ini dimaksud untuk mewarnai suatu jenis mikroorganisme misalnya bakteri,
sehingga bentuk dan susunan selnya jelas kelihatan pada pemiriksaan dibwah
mikroskop. Catnya dibubuhkan diatas kaca objek yang sudah difiksasi terlebih
dahulu. Kemudian dicuci, dikeringkan dan diperiksa dibawah mikroskop.
Kadabg-kadang ditambahkan mordant agar warna cat lebih intensif. Cat-cat
sederhana yang sering digunakan dilaboratorium adalah: Methiylene blue, carbol
fuchsin, gentianviolet dan safranin.
gmbr 8. Pengecatan sederhana
b.
Pengecatan
Deferensial
Prosedur pewaraan dalam pengecatan ini
memungkinkan pengamatan yang jelas perbedaan antara sel-sel bakteri atau
bagian-bagian sel bakteri. Selain untuk melihat bentuk bakteri, pengecatan ini
juga untuk bertujuan untuk melihat sifat-sifat bakteri terhadap cat dan untuk
mengetahui bagian-bagian sel bakteri yang tidak dapat diamati dengan pengecetan
sederhana.
Pengecetan
deferensial dapat
dibedakan menjadi:
1. Pengecetan
gram
Salah satu tehnik pengecatan yang paling
penting dan banyak digunakan dalam bidang mikrobiologi adalah pengecatan gram, cara
pengecatan ini dikembangkan oleh ahli bakteriologi bernama hanscnristian gram
pada tahun 1884, dalam proses pengecatan ini bakteri difiksasi diperlakukan
berturut-turut dengan:
a. Kristal
vioet larutan iodium alkohol sfranin.
Bakteri yang diwarnai dengan pengecetan
ini dibedakan dalam dua kelompok yaitu golongan bakteri gram positif yaitu
golongan yang tetap berwarna violet walaupun sudah dicuci dengan alkohol dan
golongan bakteri yang tidak tetap violet berubah warnanya menjadi merah
dinamakan bakteri gram negatif. Bakteri
golongan gram positif tidak berwarna violet tua karena tidak dipengaruhi oleh
safranin. Bakteri yang termasuk gram positif mempunyai struktur dan komposisi
dinding sel yang berbeda dengan golongan bakteri gram negatif yang umumnya
lebih tebal. Beberapa
perbandingan ciri bakteri gram positif dan bakteri gram negatif adalah :
Karakteristika
|
Gram positif
|
Gram negatif
|
Reaksi
Lapisan Peptydoglycan
Ratio RNA : DNA Dalam Sel
Kandungan Lipopolysaccharide
Kerusakan Dinding Sel Oleh Lysozyme
Kepekaan Terhadap :
·
Penisilin
·
Sulfonamide
·
Streptomisin
·
Chloramphtinicol
·
Tetrasiklin
|
Warna ungu/puple
Tebal
8:1
rendah
Tinggi
Peka
Peka
Kurang
Kurang
Kurang
|
Merah/pink
Tipis
Kira-kira 1:1
Tinggi
Rendah
Kurang peka
Kurang peka
Peka
Peka
Peka
|
Pengecatan
gram dapat dilakukan sebagai berikut :
Bahan
·
Kultur Bakteri
·
Gram Stain
·
Reagen
·
Hucker’s Crystal Violet
·
Gram’s Iodine
·
Etil Alkohol 95%
·
Safranin
·
Air Keran
dan
alat :
·
Kaca Object
·
Rak Pengecatan
·
Kertas Penghilap
·
Ose (Loop)
·
Suspensi Bakteri
Prosedur
a.
Ose bermata disentuhkan pada nyala api
lampu spiritus/bunsen sampai pijar sebanyak 3 atau 4 kali. Diambil suspensi
bakteri sebanyak satu ose dan digoreskan pada kaca objek seluas kira-kira 1 cm2
b.
Tunggu sampai kering dan fiksasi
c.
Kaca objek diletakkan diatas rak
pengecatan dan ditetesi dengan cat kristal violet, dibiarkan selama satu menit
d.
Cuci kristal violet dengan air mengalir
e.
Dan setelah agak kering tetesi dengan
iodium
f.
Setelah satu menit dicuci
(iodiumnya)dengan air mengalir dan gunakan hisap untuk mengambiil air yang
berlebihan tetapi harus dijaga jangan sampai kering betul
g. Diberi
sedikit demi sedikit etanol 95% untuk menghilangkan warna sehingga kaca objek
kelihatan tidak berwaarna
h. Setelah
15 detik cuci kaca objek dengan air kran kemudian dikeringkan
i.
Di cat dengan safranin
j.
Preparat segera dicuci dengan dengan air
keran dan dikeringkan
k. Periksa
dengan menggunakan mikroskop, menggunakan minyak imersi. Kalau sei-sel bakteri
berwarna merah, maka bakteri tersebut adalah gram negatif sedangkan bakteri
yang berwarna blue purple termasuk golongan positif.
Contoh-contoh bakteri yang termasuk
golongan bakteri gram positif dan gram negatif adalah sbb:
bakteri
gram positif :
·
spesies-spesies dari genus baccilus:
baccilus subtilis, baccilus anthracis, baccilus cereus
·
semua anggota genus clostridium
·
semua streptococci
Bakteri
gram negatif
·
vibrocolerae
·
semua genus neisseria
·
brucelaabortus
Gmbr 9 Prosedur pengecatan Gram
gmbr 10. Pengecatan gram positif
2. Pengecetan
ziehl-neelson (acid-faststaining)
pengecatan
ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat dari bakteria apakah bakteria itu
tahan asam (non acid-fast). Bakteri yang tahan asam mengandung semacam lemak
pada permukaan dari selnya. Masalah ini dapat ditanggulangi dengan pemanasan
yang ringan atau dengan deterjen yang dapat mengencerkan komponen lemak yang
terdapat didalam dinding, sehingga cat dapat masuk kedalam isi sel. Akan tetapi
kalau tetap dicat, sel-sel ini tidak luntur dengan acid alkohol dan oleh sebab
itu disebut acid-fast (tahan asam). Pada pengecatan ziehl-neelson digunakan
tiga macam zat yaitu :
·
ziehl neelson A, yang terdiri dari ziehl
neelson’s carbol fuchsin
·
ziehl neelson B, terdiri dari 3 % HCL
dalam 95% alkohol, atau 25% H2SO4 dalam 70% alkohol campuran ini disebut acid
alkohol
·
sebagai counterstain digunakan Methyieme
blue (loffer’s metilen blue).
Prosedur
1. mula-mula
diambiil suspensi mikroba yang akan dicat dengan menggunakan kose dan dioleskaN
diatas kaca objek, dilebarkan, ditunggu sampai kering dan dipanasi diatas nyala
api bunsen.
2. Bubuhi
sediaan ini dengan carbol-puchsin, letakkan sehelai kertas penghisap air
misalnya paper towel diatas sediaan. Tetapkan kaca objek diatas stainingrack
dan uapkan diatas “waterbath” selama 5 menit
3. Dinginkan
kaca objek dan dicuci dengan air jeran untuk menghilangkan cat yang masih ada
4. Untuk
mengambil warna preparat dibubuhi dengan acid alkohol selama 15 sampai 20
detik, sehingga catnya hil;ang.
5. Bersihkan
kaca objek dengan segera dengan air keran dan keringkan
6. Preparat
dicat lagi dengan metilen blue sebagai counter stain selama 20 sampai 30 detik
7. Dicuci
lagi dengan air keran kemudian dikeringkan
8. Periksa
dibawah mikroskop dengan menggunakan minyak imersi
3. Pengecatan
flagella
Beberapa mikroba dapat bergerak dari
suatu tempat ke tempat lain untuk mencari nutrien yang berguna bagi
kelangsungan hidupnya, pergerakan ini mungkin terjadi karena adanya kegiatan
organela sel seperti bulu-bulu getar dan bulu-bulu cambuk atau denganpenonjolan
sebagian sitoplasma sebagai pseudopodia. Cara pelekatan dan bagian keluarnya
dari permukaan sel merupakan karakteristik padda bakteria tertentu. Oleh karena
itu agak penting diketahui dalam mengadakan determinasi sel-sel bakteri. Oleh
karena tiap flagelum bakteri terdiri dari satu filamen protein tunggal yang
berpenampang banyak, 15 nanometer, maka pengamatannya agak sukar dilakukan
dibawah mikroskop optik. Masalah ini dapat diatasi dengan membubuhi mordant
pada preparat agar diameter filamen bertambah sampai batas kemampuan mikroskop
optik dan kemudian dicat.
Pengecatan
flagela ini dapat dilakukan dengan bahan-bahan
·
Kultur proteus sp dan pscudomos sp
·
Crystal violet
·
Cat flagella : leipson : flagella stainn
dengan komposisi sebagai berikut
K AL(SO4)2,
12H2O(larutan jenuh dalam air 20 mil.
Tannic acid (20%
larutan jenuh dalam air)….
10 mil
Air suling……………………………………... 10 mil
Ethyl alkohol 90%..........................................
15 mil
Basicfuchsin (larutan jenuh dalam
95% etil alkohol)
3 mil
Prosedur
1. Pindahkan
satu ose sel-sel biakan murni yang berumur
18-24 jam kedalam satu mil air suling dalam tabung reaksi yang kecil.
Biarkan 10 menit agar terjadi suspensi
dalam air
2. Bersihkan
kaca objek dengan air suling, kemudian dengan alkohol 95% dan dipanaskan selama
beberapa detik pada nyala api lampu bunsen, agar alkohol ilang.
3. Taruh
satu tetes masing-masing suspensi pada bagian pinggir kaca objek. Miringkan
kaca objeknya dan biarkan tetesannya mengalir seepanjang kaca objek
4. Keringkan
prebaarat diudara (jangan dipanasi)
5. Letakkan
kaca objek diatas taining rack dan basahi masing-masing preparat dengan cat
flagella
6. Setelah
satu menit catnya dicuci dengan air secara perlahan-lahan tanpa memiringkan
kaca objek
7. Bubuhi
kristal violet sebagai cat lawan selama satu menit
8. Cuci
kaca obyek dengan air keran, kenmudian keringkan dengan kertas isap dan periksa
dibawah mikroskop.
9. Bandingkan
jumlah flagella dari kedua mikroba tersebut
4. Pengecatan
endospora
Banyaknya mikroba yang
dapat membentuk spora, akan tetapi endospora yang dibentuk bakteri ssangat unik
karena tahan terhadap berbagai macam kondisi lingkungan. Karena ketehanannnya
terdapat suhu yang tinggi, endospora bakteri dapat menimbulkan masalah dalam
industri makanan yang menggunakan proses pemanasan untuk pengawetan produknya,
bakteri-bakteri pembentuk endospora yang paqling penting adalah anggotaanggota
generabacillus dan clostridium. Metode yang digunakan untuk mewarnai endospora,
biasanya membutuhkan suaru langkah pemanasan untuk mengacu cat kedalam tubuh
spora.
Pengecatan spora dapat
dilakukan dengan alat dan bahan sebagai berikut :
·
Kultur clostridium dan bacillus sp dalam
nutrien-agar (berumur 7 hari)
·
Larutan malacite green 5% dalam air
·
Safrani
5% dalam air dan kaca objek
Prosedur
1. Persiapkan
preparaat dari kedua kultur bakteri yang akan diwarnai. Keringkan diudara dan
kemudian difiksasi
2. Basahi
preparatnya dengan malacite green. Letakkan sehelai paper tower diatas kedua
preparat untuk mencegah efaporasi cat, dan letyakkan kaca objek dioatas air
mendidih selama 5 menit.
3. Dinginkan
kaca objek dan cuci dengan air keran untuk menghilangkan cat dan perlebihan.
4. Preparat
dicat dengan safranin sebagai counter stain selama 30 detik
5. Kaca
objek dicuci dengan segera dengan air keran dan setelah noda-nodanya kering
6. Periksa
dibawah mikroskop pada pembesar 1000x dengan menggunakan minyak imersi. Spora
akan berwarna akan berwarna hijau dan sel-sel vegetatif akan kelihatan seperti
bayangan berwarna merah muda.
Gmbr 11.
Pengecatan endospora
5. Pengecatan
negatif
Maksud untuk membuat
pengecatan negatif adalah untuk mewarnai latar belakang atau bidang pemandangan
dibawah mikroskop dan bukan untuk mewarna sel-sel mikroba yang akan diperiksa.
Pengecatan negatif dapat digunakan untuk melihat lapisan kapsul yang menyelubungi
tubuh bakteri dengan hanya menggunakan satu macam cat saja. Lapisan-lapisan
kapsul terdiri dari polimer gula atau protein atau kombinasi kedua-duanya.
Pengecatan negatif dapat dilakukan dengan tata urutan kerja prosedur sebagai
berikut :
1. Teteskan
migrosin (india ink), diatas kaca objek yang bersih, diambil satu ose suspansi
bakteri dan sioleskan pada tetesan mkgrosin. Kemudian dicampur dengan
migrosinnys
2. Preparat
diratakan dengan menggunakan kaca obbjek. Preparat dikeringkan diudara
3. Periksa
dengan menggunakan mikroskop
4. Membuat
laporan hasil pengamatan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
·
Ukuran sel-sel mikroorganisme sangat kecil sekali
dan tidak dapat diamati dengan mata tanpa memakai atau menggunakan alat
pembesar.
·
Mikroskop
adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat
dengan mata.
·
Macam-Macam
Mikroskop dibagi menjadi Mikroskop Cahaya, Mikroskop Stereo, Mikroskop
Elektron, Mikroskop Ultraviolet, Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope),
Mikroskop medan-gelap, dan Mikroskop Fase kontras
·
Bagian-Bagian Mikroskop terdiri Lensa Okuler, Lensa
Objektif, Tabung Mikroskop (Tubus), Makrometer
(Pemutar Kasar), Mikrometer
(Pemutar Halus), Revolver,
Reflektor, Diafragma, Kondensor, Meja Mikroskop,
Penjepit KacaSendi Inklinasi (Pengatur
Sudut), Lengan Mikroskop dan
Kaki Mikroskop,
·
Pada umumnya kita mengenal dua tehnik
persiapan pembuatan preparat untuk pengamatan dengan menggunakan mikroskop
optik
1. Pengecetan
(pewarnaan)
2. Preparat
Basah
B. Saran
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Banyak ilmu yang harus dicari sebelum jantung tidak dapat memompa darah, dan
hidung tidak dapat menghirup O2 dan Mengeluarkan CO2
DAFTAR
PUSTAKA
Sumarsih, Sri. 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta
: Fakultas Pertanian Upn Veteran Yogyakarta
Syahrurachman, Agus. Dkk. 1994. Mikrobiologi Kedokteran (buku ajar).Jakarta : Bina Rupa Aksara
Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar mikrobiologi. Jakarta :
Depdikbud Dirjen Dikti
http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/7-pewarnaan-gram-gram-positif-dan-gram-negatif/
http://mhaluphhadi.blogspot.com/2011/07/laporan-ilmu-lingkungan.html
http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-5-morfologi-mikroba.html
http://dwipoenya.wordpress.com/2010/05/17/pewarnaan%C2%A0negatif/
http://dwipoenya.wordpress.com/2010/05/17/pengamatan-motilitas-dengan-metode-tetes-gantung-hanging-drop/